Skip to main content

Pengalaman Pendaftaran Beasiswa AKMET Kemendag

Assalamu'alaikum, kawan-kawan. 
Aku mau cerita tentang pengamalanku selama jadi camaba di Akmet nih. Ya! Itu Akedemi Metrologi dan Instrumentasi di bawah naungan Kementerian Perdagangan. 


Metrologi: Ilmu tentang pengukuran 
Instrumentasi: Ilmu tentang alat ukur 


Akmet itu sekolah kedinasan, tapi bukan ikatan dinas. Akmet di bawah kementerian, tapi ga ada perjanjian jadi PNS kalau udah lulus nanti, jadi lapangan pekerjaannya bisa lebih luas.


Prospek kerja lulusan Akmet:
Lulusan Akmet dapat berkarir sebagai pejabat fungsional penera di lingkungan Kementerian Perdagangan atau Dinas Pemerintahan Kabupaten/Kota yang membidangi unit Metrologi di seluruh Indonesia. 
Lulusan Akmet juga memiliki kesempatan berkarir di industri yang berkaitan dengan bidang keteknikan (engineer).


Akmet memiliki satu jurusan: D3 Metrologi dan Instrumentasi. Semua mahasiswa/i Akmet bebas dari biaya kuliah, namanya juga beasiswa. :) Dan tahun ini (2020), ada juga kuota beasiswa bantuan biaya hidup untuk 5 orang maba, lhoo. Sampai sekarang kampus sementara kita masih di ITB dan PPSDK (Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian). Sedangkan kampus aslinya masih dalam pembangunan, tepatnya di Jatinangor, Sumedang. 


Oh iya, Akmet nih usianya masih bayi bangeet, baru ada 4 angkatan dan aku ada di angkatan ke-4 itu, yaitu angkatan 2019. Karena jenjang kita D3, berarti baru ada satu angkatan aja yang udah wisuda. Muda banget kan? Eits jangan salah, walaupun tahun ini akmet masih balita, tapi peminatnya udah banyak lhoo. 


Oke, mari kita bahas tentang pengalaman selama pendaftaran. 
Pendaftaran diakses di akmet.kemendag.go.id
Pendaftar harus dari SMA IPA atau SMK dengan jurusan terkait ya. Persyaratan lain bisa dilihat di link yang tadi. 


Tahap: 
1. Seleksi administrasi 
Di sini aku mengisi data diri, nilai rapot, nilai ujian, dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan di website pmb akmet. Di seleksi ini aku cukup pede mengingat nilai rapotku yang lumayan lah. Eh tapi kan Metrologi dan Instrumentasi tuh deketnya sama teknik fisika, teknik elektro dan teknik instrumentasi ya. Pokonya erat banget lah sama fisika. Tapi ternyata UN pilihanku biologi dong, bukan fisika, Huhuu. Bakal masuk ga ya?
Setelah harap-harap cemas, alhamdulillah ya Allah, pas liat pengumuman, aku dinyatakan lulus seleksi administrasi. Siap-siap tes tulis ke Bandung nih berarti. Jarak dari rumahku ke Bandung sekitar 7 jam perjalanan naik bus, tapi orang tua tetep agak kaget pas tau tesnya ternyata di Bandung [padahal sebelumnya aku pernah bilang, tapi mungkin cuma sepintas-pintas, jadinya lupa :'( ]. Untungnya, aku masih ada kakak yang ngekos di deket Bandung, yaitu Jatinangor (walaupun dari Nangor ke lokasi tes tuh jaraknya sekitar 40 km). Dianterin sama bapak, aku pun berangkat ke kosan kakak.
Oh iya. Minta izin ke ortu juga harus benar ya. Karena dibalik suksesnya kita, jelas dan pasti, bahkan tanpa kita ketahui, ada doa orang tua yang selalu menyertai. :) Waktu daftar ke Akmet ini, alhamdulillah orang tua mengizinkan, bahkan bener-bener ngedukung. Bukan cuma orang tua, saudara-saudaraku, paman, bibi, wali kelas, dan temen-temen deketku, turut ngasih support. Terimakasih, ya Allah. Saat itu aku ngerasa kalau mestakung, semesta mendukung.
Untuk gambaran, di tahun 2019 ada sekitar dua ribuan pendaftarnya, yang lulus dari tahap pertama ini yaitu sebanyak 750 orang. 


2. Seleksi Akademik 
Sejak dinyatakan lulus seleksi Administrasi, aku terus mengasah diri buat seleksi akademik, aku simulasi pakai soal-soal UN sambil dihitung waktunya. Sehari sebelum tes tulis, aku melakukan verifikasi berkas ke PPSDK di Cihanjuang. Alhamdulillah, hari itu aku kenalan sama dua teman pertama sesama camaba Akmet.
Besoknya seleksi akademik di Poltekpos, Sarijadi. Ada empat mata ujian di tes tertulis ini: fisika, matematika, bahasa Inggris dan pengetahuan umum (tentang metrologi). 
Di tahun 2019, tingkat kesulitannya setingkat UN, tapi dengan waktu yang lebih cepat. Ada 37 soal fisika dan 38 soal matematika dengan waktu pengerjaan 60 menit per mata ujiannya. Sementara ujian bahasa Inggris dan pengetahuan umum digabung. Aku lupa ada berapa soal dan berapa lama waktunya. Tapi kalau ga salah, 75 soal 90 menit. Pengetahuan umum sendiri berisi tentang undang-undang metrologi, alat-alat ukur, pengetahuan umum tentang Indonesia kayak provinsi dan ibukotanya, bahkan ada juga tentang jenis bensin (yang ini ga kuduga bakal ada, hmmm).
Oke, di seleksi ini, aku pesimis! Emang sih soalnya ga terlalu sulit, tapi aku kehabisan waktu pas tes mtk (keisi 20-an soal yg yakin), dan pas tes fisika malah nge-blank, astaghfirullah :( Terus pas selesai tes, kutanya temen-temen sesama camaba, mereka bilang hampir semuanya keisi dong :')
Seminggu kemudian ada pengumuman hasil seleksi ini. Dari 750 pendaftaran yang lulus seleksi administrasi, diambil sekitar 180 orang yang lulus ke tahap berikutnya dari seleksi ini. Kabar baik, aku dan kedua temanku itu luluuus. Alhamdulillah. Speachless aku :') 


3. Seleksi Kesehatan, Kebugaran, dan Psikotes (buat pendaftaran tahun ini cuma ada seleksi Psikotes). 
Inilah tahapan final yang paling menguras tenaga buatku. :')
Setelah dinyatakan lulus seleksi akademik, besoknya aku langsung menuju alun-alun kota yang terdekat dengan rumahku dan latihan olahraga di sana. Aku baca-baca tentang seleksi kebugaran, ikutin kiat-kiatnya, dsb. Aku latihan psikotes dengan sumber dari google. Aku juga ngurus-ngurus dokumen buat tes kesehatan ke rumah sakit daerah terdekat (waktu itu syaratnya surat keterangan sehat dan tidak buta warna dari rumah sakit pemerintah). Semua itu ditemani sama kakak yang ngedaftarin aku ke Akmet (aku dulu belum tau kalau akmet itu ada :v). Makasih banyak untuk kakakku yang satu ini :)
Tibalah saatnya aku berangkat ke Bandung lagi, masih bareng sama bapakku. Untuk tahap ini, karena sebagian besar tes dilaksanakan di Cimahi, aku menginap di rumah Uwa (kakaknya bapak) yang kebetulan rumahnya dekat dari lokasi tes.
[Kalau kalian gapunya saudara atau teman yang tinggal di bandung, kalian bisa cari hotel atau penginapan harian lewat aplikasi yang ada di playstore. Kalau bisa, cari kenalan anak Akmetnya sekalian.] 
Tes kesehatan dilaksanakan di rumah sakit Dustira, Cimahi. Tes dimulai pukul 07:00. Aku datang dari jam 6 pagi, ternyata udah ramai juga, MasyaAllah rajin-rajin sekali.
Yang dites apa aja? Ada MCU (medical check up), tes Jantung, dan lupa satunya lagi apa, kayak dicek gitu badannya, takutnya ada kanker atau kejanggalan lain di badan kita, mungkin. 
Besoknya tes kebugaran di lapangan Dinas Jasmani TNI AD (Disjasad), Cimahi. Kali ini tesnya lebih pagi lagi, yaitu pukul 05:00 udah mulai. Btw aku mandi jam 3, dingin banget di Cimahiii. Tapi alhamdulillah, di tempatku menginap, uwa menyediakan air hangat buatku mandi. Makasih banyak, Uwa. :) 
Hari itu aku cuma sarapan dengan makan satu butir telur rebus dan satu buah pisang yg kecil aja, biar nanti pas olahraga ga sakit perutnya. Jadi diusahakan makan sedikit, tapi mengenyangkan dan mengandung energi yang cukup untuk berolahraga. Meskipun aku juga gatau sih yang kumakan tuh cukup atau engga, hehe.
Yang dites apa aja? Ada lari 12 menit, pull up untuk laki-laki dan chinning up untuk perempuan, push up, sit up, dan lari angka 8 (sprint). Nah, untuk lari 12 menit aku dapet 5⅔ putaran, chinning up 55, push up 27, sit up sekitar 35, dan lari angka 8 lupa ya berapa detik. :v Intinya, hasil tes kebugaranku termasuk standar banget, rata-rata lah. Tinggallah malamnya sakit badan semua. 
[Karena sekarang ga ada tes kesehatan dan kebugaran, kalian harus bersiap kalau-kalau seleksi akademik dan psikotesnya ternyata lebih sulit. Ya siap-siap aja, kan gatau bakal gimana, hehe] 
Besoknya lagi psikotes. Dari Cimahi sih berangkat jam 5, tapi sampai ke ITBnya jam setengah delapan. tes dimulai jam 8, di GKU Timur ITB dan NAIK TANGGA ke lantai 4! Setelah badan ini terasa hancur bekas kemarin. :( 
Apa aja yang dites? Seperti psikotes pada umumnya, ada tes verbal, aritmatika, gambar orang, gambar pohon, Wartegg, Pauli, dan kawan-kawannya. Kalian bisa cari referensi jenis-jenis psikotes dan cara mengerjakannya di google.
Di seleksi ini, aku pesimiiiiis banget. Soalnya aku darah rendah, berat badan ga ideal (kekurusan :v), hasil tes kebugaran aku standar banget, aku di SMA aja ga bisa olahraga (ujian lempar bola basket ke ring aja masa ga ada yang masuk), pas di SMA aku pernah psikotes ternyata IQ-ku cuma 93 [Iya! Di bawah 100. Parah emang -_-] dan itu tuh yang terkecil di kelas dong. Meskipun aku percaya bahwa IQ bukan segalanya, tapi kan mungkin aja ini juga dipertimbangkan untuk tes kali ini. Dengan semua itu, apakah aku akan lulus juga?
Alangkah terharunya aku waktu temanku memberitahu bahwa sama seperti dia, aku pun dinyatakan lulus. Dan setelah liat pengumuman aslinya, rasanya betul-betul ... aku gatau harus bilang apa. Alhamdulillah, ya Allah :) 
Dari sekitar 180 pendaftar di tahap ini, 55 orang dinyatakan lulus dan menjadi mahasiswa/i Akmet. Selamat! :)


Nah, itulah tahapan pendaftaran Akmet versiku. 

Aku juga mau kasih tips dan trik nih: 
Pertama, minta ridho orang tua, terutama Ibu. Mau bagaimanapun, inilah yang paling penting. Kalau orang tua udah ridho dan mendukung, InsyaAllah jalan kita akan dipermudah oleh Allah swt. Ada aja jalannya teh gening, asa ajaib (mon maap pake basa Sunda :v). Terus, cari info tentang akmet, di google, ig, dll. Jangan lupa gabung di grup line camaba Akmet, banyak informasi yang diperlukan di sana. Atau kalau kalian punya kenalan anak Akmet, tanya-tanya aja ke dia, jangan malu-malu! Kalau gapunya kenalan tapi pengen tanya-tanya juga, ya kenalan dulu, hehe. :v Jangan lupa untuk selalu berdo'a dan berikhtiar. Rajinkan shalat tahajud, shalat dhuha, bahkan kalau bisa bernazar. Pelajari mata ujiannya (dari kumpulan soal UN, undang-undang metrologi, nama-nama alat ukur dan lain-lain). Manfaatkan fasilitas publik yang ada di dekat kalian untuk latihan berolahraga, misalnya alun-alun kota. Eh tapi ga ada tes kebugaran ya, hehe. :) Untuk psikotes, kalian harus latihan juga ya, biar ga kaget waktu mengerjakannya. 


Untuk proses, lakukan semaksimal mungkin. Untuk hasil, Allah swt lah yang menentukan. Kalau lulus jangan lupa bersyukur, lakukan langkah berikutnya, dan penuhi nazarmu. Kalau emang belum milik, yahh sama, jangan lupa bersyukur dan lakukan langkah berikutnya. Mungkin Allah swt punya rencana yang lebih baik lagi untukmu. :) 

Sekian, terimakasih. 
Assalamu'alaikum wr wb




GALERI

Timeline PMB Akmet 2020
Timeline PMB Akmet 2020
           
Tes kebugaran Akmet 2019

Mahasiswa Akmet angkatan 2019


Wisuda perdana Akmet angkatan 2016


Kegiatan praktikum Akmet


Aku di PPSDK (nope :v)




KUY KEPOIN METROLOGI





Comments

  1. kak mau tanya soal taun sekarang kan cuma fisika sama matematika, jadi sial fisikanya sm matematika yg dipelajari itu teori atau hitung cepat?

    ReplyDelete

Post a Comment